Kebijakan Pemerintah tentang Pengembangan MICE Tourism

MICE: Magnet Ekonomi Baru, Strategi Jitu Pemerintah

Pariwisata MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) bukan sekadar rekreasi, melainkan sektor strategis yang dijuluki "pariwisata cerdas." Ia menarik pengunjung dengan daya belanja tinggi, masa tinggal lebih lama, dan potensi ekonomi berlipat ganda. Menyadari potensi emas ini, pemerintah Indonesia gencar merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan komprehensif untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi MICE kelas dunia.

Pilar-pilar Kebijakan Pemerintah:

  1. Penguatan Infrastruktur dan Konektivitas:
    Pemerintah berinvestasi besar dalam pembangunan dan modernisasi pusat konvensi, exhibition hall, dan hotel berstandar internasional di kota-kota utama seperti Jakarta, Bali, Surabaya, dan Medan. Dukungan juga diperluas pada peningkatan konektivitas transportasi (udara, darat, laut) dan infrastruktur digital yang andal, esensial untuk mendukung event berskala global.

  2. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Profesional:
    Kualitas layanan adalah kunci. Kebijakan pemerintah fokus pada peningkatan kapasitas SDM melalui program pelatihan, sertifikasi, dan pendidikan vokasi khusus MICE. Tujuannya adalah menciptakan tenaga ahli yang mampu mengelola event sesuai standar internasional.

  3. Promosi dan Pemasaran Destinasi:
    Melalui kampanye promosi terintegrasi dan partisipasi aktif dalam bursa pariwisata MICE global, pemerintah memperkenalkan potensi Indonesia. Pembentukan MICE Bureau atau unit khusus promosi MICE di tingkat daerah juga didorong untuk menarik lebih banyak event internasional.

  4. Insentif dan Kemudahan Berusaha:
    Untuk menarik penyelenggara event, pemerintah menawarkan berbagai insentif, mulai dari kemudahan perizinan, fasilitas fiskal tertentu, hingga dukungan logistik. Regulasi yang adaptif dan pro-bisnis terus ditinjau untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

  5. Mendorong Inovasi dan Keberlanjutan:
    Kebijakan juga mengarah pada MICE yang berkelanjutan (green MICE) dengan praktik ramah lingkungan. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital untuk event hybrid atau virtual didorong, sejalan dengan tren global pasca-pandemi.

Dampak Jangka Panjang:
Melalui kebijakan yang terstruktur ini, pemerintah tidak hanya berupaya menjadikan Indonesia pusat MICE regional dan global, tetapi juga sebagai katalisator ekonomi. MICE diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan UMKM, serta meningkatkan citra dan daya saing bangsa di mata dunia. Ini adalah langkah cerdas untuk mengukir masa depan pariwisata Indonesia yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *